masnasih.com: Sukses Itu..

Hallo, selamat sore di blog AUTOGOBLOOG , sesi kali ini akan membahas mengenai artikel terbaru bahasa jawa masnasih.com: Sukses Itu.. simak selengkapnya



masnasih.com - Tak kurang anak buah yang memalarkan kehidupannya mengalami kejadian yang dalam biasa yaitu kesuksesan. Setiap anak buah memalarkan sukses. Maka apapun caranya pasti bakal dilakukan. Orang yang ingin berada bekerja dengan giat, terkadang melakukan kejadian yang di dalam kemampuannya. Dia terinspirasi oleh anak buah yang telah sukses terlebih dahulu. Dan tak kurang anak buah yang memalarkan kehidupannya bagaikan anak buah lain.

Jika dia miskin alkisah dia ingin jadi bagaikan anak buah yang dianggapnya lebih berada darinya. Jika dia bodoh, alkisah dia memalarkan denyut bagaikan anak buah yang lebih ahli darinya. Jika dia selalu mendapatkan masalah atau merasa beban hidupnya terlalu berat alkisah Ia ingin jadi anak buah yang hidupnya bagaikan baik selalu.

Namun, segalanya itu adalah angan-angan yang malah membuat dirinya antara dari dirinya sendiri. Ia tidak fokus pada pengembangan dirinya sendiri, dia tidak fokus pada perbaikan diri sendiri, dia tidak fokus pada hal-hal yang membuatnya lebih berkembang, dia malah mendesain dirinya sorangan sebagai anak buah lain.



Padahal sebenarnya beliau tidak ingat bahwa anak buah yang dianggapnya lebih kaya, anak buah yang dia anggapnya lebih ahli darinya, dengan anak buah yang dianggapnya lebih baik darinya, bisa jadi lebih menderita. Beban hidupnya agak-agak lebih berat daripada yang dialami. Dan segalanya itu -yang dia lihat- adalah covernya saja, sedangkan di dalamnya bisa jadi hancur lebur. 

Orang yang hidupnya terlihat kaya, karena kerja kerasnya yang dalam biasa. Orang yang terlihat pintar, baiklah belajar sampai tak mengenal lelah. Yang terlihat bahagia, malah beban hidupnya lebih dalam biasa. Dan mungkin, andaikata kejadian tersebut berlaku pada diri kita, agak-agak kita tidak sanggup menjalani denyut yang bagaikan itu. Kita diciptakan bagaikan ini tentunya pernah sesuai dengan kemampuan kita sendiri. Semua garis itu pernah ditentukan dalam garis takdir yang tak bisa dirubah-rubah lagi.

Jangan sampai kita berpikir bahwa anak buah beda lebih bahagia, lebih kaya, lebih ahli dari kita. Sebenarnya kita lagi bisa bagaikan itu bahkan kita bakal lebih beruntung daripada sarwa yang anak buah beda dapatkan itu. Kita tidak harus jadi anak buah lain. Kita tidak harus bersusah akut meratapi nasib yang lagi dirasakan oleh anak buah lain. Kita tidak harus menjalani cara bagaikan yang anak buah beda lakukan. Yang kita perlukan adalah jadi adaptasi diri kita sorangan yang lebih baik dari masa lalu. Kita yang kini harus lebih baik daripada kita yang kemarin. Kita di yaum esok harus lebih baik daripada yaum ini. Dengan kaidah inilah kita bisa mendapatkan segalanya yang antara lebih indah daripada sekedar barang apa yang didapatkan anak buah lain. 

Kita tahu, bahwa sarwa anak buah ada kekurangan dengan kelebihan masing-masing. Jika anak buah beda kaya, agak-agak bisa jadi beliau tidak bahagia. Jika anak buah beda itu pintar, bisa jadi dia tidak kaya. Jika anak buah beda bahagia, agak-agak kebahagiaan itu palsu. Maka jangan pernah berdoa buat jadi bagaikan anak buah lain. Berdoalah agar berjiwa kita lebih baik yaum ini daripada yaum kemarin. Perbaiki setiap kesalahan yang pernah kita lakukan. Lakukanlah kealiman yang belum pernah kita buat sebelumnya, lagi tinggalkan hal-hal yang tidak baik yang pernah kita lakukan. Dan jauhi kejadian yang tak baik yang belum kita lakukan.

Jika kita ingin kaya, alkisah memadai kita perbaiki diri, bagaimana kaidah kita mempersiapkan diri buat jadi anak buah kaya. Jika kita ingin ada harta yang melimpah -katakanlah ada rumah mewah-, alkisah yang harus kita buat adalah ada pendapatan yang tentunya bisa buat membela rumah mewah itu. Jika kita belum ada pendapatan yang memadai buat membela rumah itu, alkisah jangan bermimpi ada rumah mewah, karena andaikata kita benar-benar diberi rumah mewah yang berlaku adalah rumahnya tidak terpakai tidak terurus dengan lagi bakal rusak. 

Maka kita harus ada pendapatan yang memadai buat membela rumah tersebut. Dan buat ada pendapatan yang memadai buat membela rumah yang mewah, kita harus bekerja. Kita tidak bisa bekerja hanya jadi buruh saja, karena buruh tidak agak-agak gajinya memadai buat membela rumah mewah. Mencukupi kebutuhan sehari-hari pun tercukupi Alhamdulillah. Jadi kita harus ada pendapatan yang banyak dengan salah satu kaidah buat mendapatkan pendapatan yang banyak tentunya dengan berbisnis dengan skala besar. 

Namun bisnis dengan skala besar lagi membutuhkan modal yang besar. Jika detik ini kita belum punya apa-apa, alkisah modal terbesarnya adalah tenaga dengan pikiran. Kita harus berangkat dari yang amat sederhana. Yaitu jadi buruh misalnya. Namun jadi buruh ini hanya sebagai batu loncatan buat mendapatkan modal walaupun agak-agak masih sedikit. Kita harus ada tekad yang kuat buat maju kurang buat sedikit. Kita sisakan secuil arta buat investasi masa depan. andaikata modal yang kurang itu pernah terkumpul alkisah buat atau berangkat membangun bisnis kecil-kecilan.

Memang saat membangun sebuah bisnis itu tidak serta merta langsung bisa jalan. Kita harus jatuh bangun dengan trial and error sampai kita benar-benar bisa mendapatkan sesuatu yang pas, yang bisa menjadikan bisnis kita jalan pesat. Dalam babak ini kita butuh kesabaran dengan lagi pengorbanan yang memadai besar.

Namun sejauh ini kita pernah bisa jadi adaptasi diri kita yang lebih baik. Jika lebih dahulu kita hanya berpikir, bermimpi ingin jadi bagaikan anak buah beda yang berada raya, alkisah kini -pada babak ini- berfaedah kita sedang mempersiapkan diri kita jadi anak buah kaya. Dalam menjalankan sebuah bisnis tentunya kita butuh modal. Ketika pikiran kita pernah berpikir bahwa modal kita tidak cukup, alkisah di detik itulah kita sebenarnya pernah jadi menerima modal yang lebih besar. Katakanlah kita pernah berpikir bahwa oh saya pernah butuh modal sebesar 100 juta dengan kini hanya masih ada modal 10 juta. Di detik itulah kita pernah jadi jadi anak buah yang ada modal 100 juta.

Dan saat bisnis yang 10 juta itu pernah berjalan kurang buat sedikit. Tentunya banyak halangan dengan rintangan yang harus dihadapi. Biasanya di detik kita pernah lemah, pernah jenuh, pernah ber cara sedemikian rupa, sampai kita pasrah; alkisah di detik itulah kita bakal mendapatkan sebuah kejutan yaitu mendapatkan barang apa yang kita inginkan. Saat kita berangkat frustasi biasanya Allah berangkat membukakan pintu rezeki jalan mengabah mendapatkan modal yang kita inginkan yaitu 100 juta.

Dan saat kita pernah mendapatkan modal 100 juta alkisah berfaedah kita pernah jadi adaptasi diri kita yang lebih baik dari sebelumnya. Kemudian kita melangkah ke babak selanjutnya, yaitu kita butuh memperluas bisnis yang tentunya membutuhkan modal yang lebih banyak lagi. Kemudian kita mengusahakan dengan terus berbisnis, berusaha dengan mendapatkan penghasilan, serta menyisihkan secuil uangnya buat menambah modal lagi. Di detik inilah kita berfaedah pernah jadi jadi anak buah yang lebih berada lagi, karena kebutuhan kita semakin banyak, dengan kita benar membutuhkan modal yang banyak itu.

Jadi, kita tidak harus jadi anak buah beda buat bahagia, buat kaya, buat lebih pintar. Kita hanya harus mengupgrade kemampuan kita, kebutuhan kita, dengan mental kita agar jadi menerima kejadian hal yang dalam biasa. Dengan kaidah mengupgrade kemampuan kita, mental kita, dengan kebutuhan kita; alkisah berfaedah kita pernah jadi dengan hal-hal dalam biasa ataupun menerima impian kita yang sering kita impi-impikan setiap malamnya.

Sukses itu.. adalah adaptasi pilih kita yaum ini yang lebih baik dari yaum kemarin, dengan yaum esok lebih baik daripada yaum ini.

Baca Artikel Inspirasi Selengkapnya 

Oke detil tentang masnasih.com: Sukses Itu.. semoga artikel ini menambah wawasan terima kasih

Tulisan ini diposting pada tag artikel terbaru bahasa jawa, artikel terbaru 2019, artikel terbaru di bidang kimia,

Belum ada Komentar untuk "masnasih.com: Sukses Itu.."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel