10 Panduan Ibu Baru untuk Berkembang bersama Bayinya

Hohoho, berjumpa kembali di blog AUTOGOBLOOG , artikel ini akan membawakan mengenai tips menambah berat badan 10 Panduan Ibu Baru untuk Berkembang bersama Bayinya simak selengkapnya

Panduan alokasi biyung baru untuk mekar bersama bayinya dari Catatan Kang Sodikin. Itu 27 tahun yang lalu kala aku membawa pulang budak pertama aku dari rumah sakit. Saya tidak hendak pernah melupakan musim itu. Saat itu 2 Juli 1991 dan aku perlahan cabut dari rumah sakit minus sepatu karena pergelangan kaki aku bengkak. Merasakan sakitnya episiotomi saya, aku menempatkan ananda aku Kai di kursi mobil yang aku pinjam dari seorang teman. Itu bukan kursi mobil budak seperti yang kita miliki saat ini, jadi kursi mobil besar yang "menelan" body-nya.

Melihat awak mungilnya yang mengerut, dan berpikir tentang bagaimana aku telah mengecewakannya, aku menangis. Bisa jadi hormon, alias harapan yang tidak realistis yang aku tempatkan atas diri aku untuk menjadi biyung yang baik.

Dan air mata itu tidak diragukan lagi merupakan akibat terhadap rasa bergidik yang aku rasakan kala aku hendak memulai perjalanan yang tidak diketahui. Sebuah perjalanan, yang tidak diragukan lagi, merupakan perjalanan yang aku lakukan dengan sangat serius. Lagi pula, aku hendak bertanggung balasan atas perawatan dan pengembangan kehidupan baru? sayangku.

Sejak itu, aku telah membesarkan ananda pertama saya, dan butuh waktu delapan tahun untuk ada ananda kedua saya. Dengan pengalaman ini, dan bertahun-tahun mengajar biyung di berbagai tahap peran sebagai ibu, aku telah belajar beberapa hal tentang barang apa yang diperlukan biyung baru untuk tidak cuma bertahan hidup, tetapi mekar dengan budak barunya.

Baca juga: Alternatif Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Jantung

10 Tips alias Panduan alokasi Ibu Baru untuk Berkembang bersama Bayinya

Di bawah ini merupakan 10 tips alias panduan yang boleh Rekan-rekan gunakan untuk menjadikan pengalaman Rekan-rekan sebagai biyung baru yang positif, efektif dan menyenangkan:

1. Usahakan untuk bisa tidur istirahat

Saat Rekan-rekan tidur, awak Rekan-rekan bekerja untuk memperbaiki ketidakseimbangan kimia, memastikan kadar gula darah yang tepat untuk musim berikutnya dan menjaga daya ingat. Kurang tidur menyebabkan berkurangnya energi, suasana lever berkurang dan sistem kekebalan awak melemah. Karena budak Rekan-rekan banyak bangun untuk disusui, tidur Rekan-rekan menjadi terganggu.

Meskipun Rekan-rekan mungkin tergoda untuk berkonsentrasi di menyelesaikan sesuatu saat budak Rekan-rekan tidur, berarti juga alokasi Rekan-rekan untuk tidur kala budak Rekan-rekan sedang tidur. Tidurlah kapan saja Rekan-rekan bisa dan tidur kian awal.

Jika Rekan-rekan menyusui, menyimpan menabung susu tambahan sehingga sang Ayah boleh mengambil peran tengah malam untuk menyusui alias memberi Rekan-rekan istirahat di akhir pekan saat Rekan-rekan butuh beristirahat.

2. Kurangi kesibukan

Saat Rekan-rekan menyesuaikan diri dengan kehidupan baru dengan bayi, pertimbangkan untuk mengurangi jumlah komitmen yang Rekan-rekan tempatkan atas diri sendiri. Brent W. Bost, seorang dokter kandungan-ginekologi mengatakan "ada enam puluh juta betina di Amerika yang sangat sibuk dan terlalu tertekan sehingga mempengaruhi kesegaran fisik mereka."

Dia mengidentifikasi fenomena ini sebagai Sindrom Wanita Tergesa-gesa. Dilaporkan bahwa banyak dari stres yang sesungguhnya boleh dihindarkan merupakan stres yang datang dari kesibukan dan pilihan energi hidup yang kebanyakan dari kita menganggap sebagai sesuatu yang normal.

Maka carilah cara untuk mempermudah hidup dan meminimalkan stres untuk Rekan-rekan dan budak Rekan-rekan.

3. Menerima diri sedang berada di era penyesuaian

Tidak masalah apakah budak ini merupakan yang pertama, kedua, alias ketiga, budak baru Rekan-rekan hendak membawa era transisi. Saya tahu Rekan-rekan gemar menjadi biyung yang hebat, dan itu tentu saja tujuan yang mengagumkan, tetapi biyung yang bergaya bukanlah biyung yang sempurna. Rekan-rekan tidak harus mengikuti segala aturan dengan sempurna. Lakukan barang apa yang terasa benar alokasi Rekan-rekan.

Bayi Rekan-rekan tidak acuh apakah rumah itu benar-benar bersih, alias apakah ia memiliki mainan paling cogah alias pakaian paling imut. Dia cuma membutuhkan cinta, makanan, dan tidur.

Bergabunglah bersama sebagai keluarga dan sesuaikan harapan Rekan-rekan. Fokus atas barang apa yang paling berarti alokasi Rekan-rekan di fase kehidupan ini, dan terimalah bahwa Rekan-rekan sedang di era belajar dan penyesuaian.

4. Mintalah bantuan

Meminta dan menerima bantuan sebagai biyung baru, alias seorang biyung di fase keibuan barang apa pun, bukanlah trekan-rekan kelemahan. Ini pertrekan-rekan kekuatan. Kumpulkan tim orang-orang yang boleh membantu Rekan-rekan menangani urusan rumah, anak-anak, darma alias dengan barang apa pun yang bisa mengurangi beban dari bahu Rekan-rekan.

Yang terpenting, jangan merasa bersalah karena membutuhkan bantuan. Ada banyak orang yang kian dari bersedia untuk terjun dan mendukung Rekan-rekan. Tidak sedia yang tidak hendak aku lakukan untuk teman-teman biyung saya, termasuk mencuci dan mengasuh anak-anak mereka. Waktu Rekan-rekan hendak tiba kala Rekan-rekan boleh melepaskan sesuatu kepada ibu-ibu lain dengan menjadi sumber dukungan alokasi mereka.

5. Tetap terhubung dengan biyung lain

Kami diberkati sebagai biyung musim ini dengan banyak informasi gratis yang berkaitan dengan setiap topik yang bisa dibayangkan. Ada forum komunitas alokasi para biyung untuk berinteraksi, berbagi cerita, dan mengumpulkan ide. Memiliki akses ke informasi pengasuhan terbaru meningkatkan kepercayaan diri aku dan mengurangi kekhawatiran.

Boleh saja menggunakan buku, dokter anak, dan biyung yang kian tua untuk mendapatkan pengetahuan. Dan sama-sama sepakat alokasi Rekan-rekan untuk mempercayai usus Rekan-rekan. Intuisi seorang biyung kuat. Tapi aku agak salah ahad hadiah terpenting yang kita dapatkan dari mendidik diri sendiri dan tetap terhubung dengan pengetahuan merupakan validasi. Sangat memuaskan mengetahui bahwa kita tidak sendirian, dan biyung dan ananda lain mengalami hal yang sama seperti yang kita alami.

6. Pergilah cabut rumah

Isolasi diri tidaklah sehat. Keluar dari rumah alias menjauh dari pekerjaan Rekan-rekan dan luangkan waktu untuk tetap terhubung dengan biyung baru lainnya. Gunakan waktu Rekan-rekan bersama untuk menikmati ahad sama lain dan berbagi cerita lucu. Hindari membandingkan budak alias diri Rekan-rekan sendiri, tetapi lakukan sesuatu yang memuaskan dan kreatif. Rekan-rekan boleh bergabung dengan klub ibu, memulai kelompok bermain, berpartisipasi di diskusi buku alias sekadar hang out dan bersosialisasi sambil minum kopi. Keluar dan berasosiasi dengan ibu-ibu lain hendak memecah kemonotonan kehidupan sehari-hari dan memberi Rekan-rekan sesuatu untuk dinanti-nantikan.

Rekan-rekan butuh sembilan bulan untuk hamil dan melahirkan budak baru Rekan-rekan, dan hendak butuh waktu alokasi awak Rekan-rekan dan hormon untuk menyesuaikan kembali. Perubahan suasana lever normal alokasi biyung baru, tetapi masih berarti untuk membicarakan cita Rekan-rekan. Jangan menilai diri sendiri andaikan Rekan-rekan merasa marah alias sedih. Alih-alih luangkan beberapa saat untuk berbicara dengan teman alias buku harian tentang barang apa yang sedang terjadi di dalam.

Berkelahi dengan emosi cuma menyebabkan Rekan-rekan terjebak secara emosional? mengikuti arus memungkinkan Rekan-rekan melepaskan cita dan beranjak maju. Jika Rekan-rekan memiliki cita kronis depresi alias kemarahan, jangan ragu untuk mencari bantuan.

7. Menghilangkan stress dengan antidepresan

Latihan merupakan salah ahad antidepresan alami terbaik di pasar. Latihan tidak cuma hendak membantu Rekan-rekan mendapatkan awak pra-bayi Rekan-rekan kembali, tetapi juga hendak meningkatkan energi Rekan-rekan, melepaskan stres, dan meningkatkan endorfin (hormon? Perasaan enak? Hormon) di otak Rekan-rekan.

8. Ajak budak berdarmawisata

Bawa budak Rekan-rekan jalan cepat. Bergabunglah dengan klub kesegaran yang memiliki pusat anak. Lakukan konsentrasi dengan budak Rekan-rekan. Bermitra dengan junjungan Rekan-rekan sehingga biyung dan ayah bisa mendapatkan bentuk dan model hidup efektif untuk budak baru Rekan-rekan.

9. Ingat era sebelum menjadi ibu

Apakah tabu siapa Rekan-rekan sebelum menjadi seorang ibu? Jika tidak, saatnya untuk terhubung balik dengan betina itu lagi. Begitu banyak biyung meninggalkan bagian berarti dari diri mereka? di jalan menjadi ibu. Meskipun sepertinya Rekan-rekan cenderung memenuhi kebutuhan anak-anak Rekan-rekan dan menjadi seorang biyung yang baik, atas akhirnya hal itu hendak melelah Rekan-rekan dan memanifestasikan dirinya di kemarahan dan ketidaksabaran.

Baca juga: Anda Dapat Membuat Makanan Bayi Sendiri

Sediakan waktu secara reguler untuk tetap terhubung dengan barang apa yang membuat Rekan-rekan bahagia. Nikmati hobi Rekan-rekan dan izinkan sahabat untuk bergaul dengan Rekan-rekan?

10. Ciptakan keluarga sehat

Tidak sedia keraguan romansa menjadi kian menantang setelah budak pertama tiba. Keluarga minus pernikahan yang efektif bukanlah keluarga yang sehat. Sementara budak yang menangis boleh meminta, ayah hendak merasa ditinggalkan andaikan bayinya mendapatkan segala perhatian.

Temukan pengasuh budak yang boleh dipercaya sehingga rekan-rekan bisa menjadwalkan kencan banget alias dua kali sebulan dengan pasangan. Ini tidak cuma hendak memelihara pernikahan Rekan-rekan, tetapi juga memberi ananda contoh yang aksi tentang barang apa artinya menikah dengan bahagia.

Seorang budak yang baru membawa kegembiraan yang besar alokasi seorang biyung baru. Teruslah mekar dan jadikan waktu hidup Rekan-rekan ini pengalaman yang positif dan efektif untuk segala orang. Dan cium beberapa deriji kaki bayi.

Demikian 10 Panduan alokasi biyung baru untuk mekar bersama bayinya dari Catatan Kang Sodikin.

Begitulah penjelasan mengenai 10 Panduan Ibu Baru untuk Berkembang bersama Bayinya semoga tulisan ini menambah wawasan salam

Artikel ini diposting pada kategori tips menambah berat badan, bloggerlampung, blogger adalah,

Belum ada Komentar untuk "10 Panduan Ibu Baru untuk Berkembang bersama Bayinya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel